BINCANG SORE bersama Dadang Christanto & Rachmi Diyah Larasati

Dalam bincang bincang ini, dua pembicara menelaah bersama referensi tubuh, ruang rupa, sosial dan politik ingatan.
 
Dadang Christanto, akan mereferensi balik inspirasi karya karya seni rupa-nya dalam meranahkan ingatan akan tubuh dalam kancah narasi yang terhapus. Sebuah pergolakan ingatan dan merespon permainan estetika politik waktu oleh negara akan ruang kesejarahan dan pelahiran waktu tema akan karya seni, pembacaan bentuk baru referensi balik itu dan prediksi penikmatan yang secara dedikasi terjembatani oleh: “connoisseur“ sosial dan khalayak penikmat.
 
Diyah Larasati, mengolah pemahaman ketubuhan pengalaman menari, dan mengolahnya dalam pencarian tatanorma sebuah wacana pembicaraan tata ruang ingatan secara sosial dan pengontrolan narasi secara negara, local dan nasional; dan juga keinginan keinginan dunia global dalam mereferensi estetika tubuh dari dunia ketiga yang menyambung wacana kekerasan dari masa kolonial dan kediktatoran paska kolonial.
 
Dadang Christanto, seorang perupa Indonesia yang tinggal di Australia. Sejak 5 tahun terakhir tinggal di “pedalaman” di sebuah “desa” bernama Grevillia, merupakan perbatasan antara negara bagian Queensland dan New South Wales. Karya-karyanya lekat dengan isu politik dan keadilan serta humanisme kritis. Terinspirasi masalah sosial keseharian, Christanto banyak mendedikasikan karyanya tentang kritik sosial, displacement, dan isu kekerasan global dan civilian militerisme terutama pada genosida 1965. Christanto adalah seniman Indonesia yang mewakili representasi seni Indonesia di Venice Biennale in 2003. Karya-karyanya banyak dikuratori di pameran dunia / art events seperti the Sydney Biennale (2010), the Yogyakarta Biennial, Indonesia (2003), Kwangju Biennale, South Korea (2000), the Bienal de Sao Paulo, Brazil (1998) dan Asia-Pacific Triennials of Contemporary Art, Brisbane (1993 & 1999).
 
Diyah Larasati adalah Professor di College Liberal Arts, University of Minnesota, Minneapolis. Pengajar kajian budaya dan politik ruang global dalam memetakan kesejarahan seni pertunjukan negara dunia ketiga dan Ruang pemarginalisasian ingatan; Penulis buku: The Dance that Makes You Vanish yang didekasikan pada politik ketubuhan dalam genosida. Larasati mendedikasikan karya karya tulis dan koreografinya pada pemahaman kritik sosial, ruang dan dekolonisasi. Sebagai Associate Professor di Theatre Arts & Dance, yang berafiliasi dengan jurusan Feminist Studies (Gender Women & Sexualities Studies); Asian Literatures, Cultures, and Media (ALCM); dan Faculty advisor untuk Interdisciplinary Center for the Study of Global Change (ICGC) Larasati sedang menyusun buku ke duanya yang terilhami oleh bagaimana esetika seni menjembatani negara dan korporasi dalam berkolaborasi penghilangan lahan hidup rakyat.
Scroll to Top